Menggali Trauma Kekerasan Seksual dalam Cerpen Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi

Kenali Veronica Gabriella, penulis di balik cerpen 'Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi,' yang menggali trauma kekerasan seksual dengan narasi yang kuat dan menyentuh hati.

PROFILE

Windy E Torindatu

9/3/20242 min read

Veronica gabriella
Veronica gabriella

Kekerasan seksual selalu meninggalkan luka paling dalam bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis. Luka ini sering kali sulit untuk disembuhkan, bahkan seiring berjalannya waktu. Dalam cerpen "Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi" karya Veronica Gabriella, kita diajak untuk menyelami rasa sakit yang mendalam dan kompleksitas trauma yang dialami oleh korban kekerasan seksual. Cerpen ini tidak hanya menceritakan kisah pilu seorang perempuan, tetapi juga mengajak pembaca untuk memahami betapa beratnya beban yang harus dipikul oleh mereka yang pernah menjadi korban.

Mengenal Veronica Gabriella

Veronica Gabriella, yang lebih akrab disapa Vero, adalah seorang penulis yang sudah menghasilkan lebih dari sepuluh buku. Karya-karyanya meliputi berbagai genre, termasuk fiksi, nonfiksi, novel, buku anak, dan kumpulan cerpen. Salah satu karya terbarunya yang mendapat perhatian khusus adalah cerpen Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi, yang dimuat dalam antologi Kutikula. Dalam cerpen ini, Vero menghadirkan sebuah narasi yang tidak biasa, tetapi sangat relevan dan menggugah.

Proses Kreatif di Balik Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi

Cerpen Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi memiliki premis yang unik dan berani, yaitu bercerita tentang kekerasan seksual dari sudut pandang pakaian yang dikenakan oleh korban. Ide ini muncul setelah Vero terinspirasi dari sebuah pameran yang menampilkan pakaian-pakaian milik korban pemerkosaan. Pameran tersebut memperlihatkan bahwa kekerasan seksual terjadi bukan karena apa yang dikenakan oleh korban, melainkan murni karena niat jahat pelaku.

Dalam ceritanya, Vero mempersonifikasikan pakaian sebagai saksi bisu dari kejadian tragis yang menimpa korban. Pakaian yang biasanya dianggap benda mati, dalam cerpen ini seolah memiliki nyawa, mampu bercerita tentang peristiwa mengerikan yang terjadi. Melalui perspektif yang tidak biasa ini, Vero berhasil menggambarkan bagaimana trauma kekerasan seksual begitu mendalam hingga korban merasa harus terus membersihkan dirinya—melalui mandi yang tak kunjung selesai—sebagai usaha untuk menghapus rasa kotor yang tidak pernah benar-benar hilang.

Dampak Kekerasan Seksual terhadap Kesehatan Mental

Kesehatan mental kini menjadi isu yang semakin sering dibicarakan, terutama di kalangan generasi muda. Veronica Gabriella memahami betul bahwa trauma akibat kekerasan seksual adalah salah satu penyebab utama gangguan kesehatan mental yang serius. Dalam cerpen ini, ia menggambarkan bagaimana trauma dapat membuat korban terjebak dalam kebiasaan yang destruktif, seperti mandi secara terus-menerus, sebagai bentuk dari upaya yang sia-sia untuk menghilangkan rasa bersalah dan rasa kotor yang menempel dalam diri.

Veronica juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara keterbukaan dan menjaga privasi saat berbicara tentang pengalaman traumatis. Di satu sisi, berbagi cerita bisa membantu proses penyembuhan, tetapi di sisi lain, terlalu banyak berbagi di ruang publik tanpa persiapan yang matang dapat berpotensi memperburuk kondisi mental korban. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar dan profesional kesehatan mental untuk membantu korban dalam proses pemulihan.

Harapan Veronica Gabriella terhadap Kesadaran Kesehatan Mental

Melalui cerpen Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi, Veronica Gabriella ingin menyampaikan pesan bahwa trauma akibat kekerasan seksual adalah masalah yang sangat serius dan perlu mendapatkan perhatian lebih. Ia berharap semakin banyak orang yang memahami betapa beratnya beban yang harus dipikul oleh korban dan pentingnya memberikan dukungan yang tepat. Vero juga berharap bahwa cerita-cerita seperti ini dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, dan menjadi teman bagi mereka yang mungkin belum siap untuk berbagi pengalaman mereka secara terbuka.

Cerpen ini adalah salah satu bentuk kontribusi Vero dalam mengangkat isu kekerasan seksual dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Dengan sudut pandang yang unik dan narasi yang kuat, Vero berhasil menyampaikan pesan penting ini melalui karyanya. Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi bukan hanya sebuah cerita fiksi, tetapi juga refleksi nyata dari perjuangan yang dihadapi oleh banyak korban kekerasan seksual di dunia nyata.

Baca selengkapnya cerita Perempuan yang Tidak Berhenti Mandi karya Veronica Gabriella di buku antologi kesehatan mental: Kutikula . Temukan koleksi cerita pendek kesehatan mental lainnya di website sekacil, dan jangan lupa untuk ikuti sekacil di instagram.